Senin, 23 Juli 2012

Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik


Oleh: Bukhari Umar
Sahabat yang budiman ! 
         Uang memang bukan segalanya. Kita tidak boleh menuhankan uang. Kita jangan mengukur kualitas sesuatu itu hanya dengan uang. Kita jangan sampai stres karena uang. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa segala sesuatu dalam hidup ini membutuhkan uang
Berbagai aspek kehidupan kita membutuhkan uang. Mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat sampai dan apalagi negara membutuhkan uang. Dari kehidupan pribadi dapat kita rasakan bahwa untuk mempertahankan eksistensi kehidupan ini kita sangat membutuhkan uang Untuk pergi ke mana saja, kita perlu uang. Bahkan di tempat-tempat tertentu, untuk buang air kecil saja, kita memerlukan uang. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, pakaian dan lain sebagainya. Semuanya minta uang. 

Dapatkah sahabat bayangkan kalau kita tidak punya uang sedikit pun? Bagaimana kehidupan kita? Tidak terhormat, bukan? Bila menanjak sedikit lagi, kita ingin membangun kehidupan keluarga. Mulai dari persiapan sampai hari H pernikahan dan walimatul'ursy-nya kita membutuhkan banyak uang. Sulit dibayangkan seseorang dapat melakukan akad pernikahan apalagi walimahnya tanpa uang.

Masalah itu terus belanjut ketika dikaruniai seorang anak. Kebutuhan akan meningkat lagi. Kebutuhan sang bayi yang diidam-idamkan itu tidak dapat ditunda. Orang tua kasak-kusuk dalam menyediakan uang untuk keperluan bayinya. Begitu seterusnya bila anak masuk sekolah. Sesuatu yang bernama uang sangat kita butuhkan. Kehidupan beragama pun membutuhkan uang. Untuk shalat, kita perlu pakaian yang suci. Agar kesucian pakaian dapat terjaga kita perlu beberapa lembar pakaian agar dapat diganti-ganti. Tempat shalat perlu bersih, indah dan nyaman. Untuk itu, kita membangun masjid. Pembangunan masjid membutuhkan uang yang tidak sedikit. Bagaimana membangun masjid bila kita tidak mempunyai uang? 

Masih ada lagi rukun Islam yang harus kita upayakan melaksanakannya, yaitu berzakat dan menunaikan ibadah haji. Keduanya tidak bisa kita laksanakan tanpa uang. Kendatipun saat ini belum, tetapi pasti kita sangat merindukan pergi ke tanah haram untuk menunaikan ibadah haji dan atau umrah kendatipun biayanya sangat besar. Selain itu semua, para sahabat yang budiman, banyak perintah Allah dalam Alquran dan anjuran Rasul dalam hadis yang untuk melaksanakannya kita membutuhkan uang. Allah dalam banyak ayat memerintahkan agar kita berjihad di jalan Allah dengan harta (al-amwal) dan diri (al-anfus). Harta disebut lebih dulu dari diri. Ini sebagai petanda bahwa berjihad dengan harta itu lebih efektif daripada diri (terutama tenaga fisik). Allah menyuruh kita menyantuni anak yatim, membantu fakir miskin, membangun lembaga pendidikan, dan sarana-sarana sosial lainnya. 

Kesimpulannya kita harus mempunyai uang. Untuk dapat memiliki uang, kita tentu harus berusaha sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Ada orang yang mencari uang dengan cara berdagang, bertani, bekerja sebagai pegawai negeri, menjadi buruh dan sebagainya. Sialahkan pilih! Pekerjaan berdagang membutuhkan uang sebagai modal. Namun bila seseorang mau, ia dapat berdagang dengan modal orang lain (kerja sama, jual tenaga). Itu tidak masalah yang penting halal.
Perlu diingat bahwa uang bukan tujuan hidup melainkan sarana. Bila dapat uang, jangan lupa bersyukur kepada Allah dan melaksanakan kewajiban kita tentang uang seperti yang dikemukakan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar